Pages

Tuesday 13 January 2015

THEM

9:03 PM
13-Jan-15

Waktu yang tertera di sudut kanan bawah laptop milik kantor ini saat mulai nulis tulisan ini.

Gak kerasa, hampir genap 1 tahun saya lewatin masa kritis dan rusuh mempersiapkan sidang sebagai syarat akhir lulus Strata-1 perkuliahan. Sekitar sudah 7 bulan an juga saya jalanin kehidupan di "Hutan Rimba" ini.

Sesuatu yang bikin saya pengen nulis ini, karena mimpi tadi malam. Mimpi ketemu orang-orang lama yang buat saya mereka itu punya "nilai" di mata saya.
Sedikit menganalisis, kenapa sudah hampir 7 bulan kerja di BUMN itu saya masih gak rela untuk lembur. Kenapa gak serela dulu yang hampir gak pernah merasa rugi untuk habisin waktu di laboratorium / sekretariat dulu?
And i had got the answer.

That was, them.




People that can make me stay and not to go anywhere from memorable place in C Building of Telkom Engineering School.



Mereka yang entah kenapa memang belum ada gantinya. Memang gak akan pernah ada gantinya. Butuh waktu yang LAMA buat pindah sepenuhnya dari hidup di waktu itu. Entah seberapa spesialnya mereka bagi saya, yang mungkin/pasti bagi mereka gak sesulit saya untuk pindah. Dan ga bakalan sama sama apa yang kerasa sama saya. Berusaha keras buat brain wash, bisa sih. Cuma ada musim dimana suka keingetan lagi. 

Hidup memang sarat perpindahan. Pindah tempat, pindah waktu, pindah suasana, pindah ke lain hati. Mungkin/Pasti gak sulit bagi mereka untuk "pindah". Saya yakin. Karena mereka bukan anak tunggal yang hidupnya sering nemu sepi.
22 tahun 2 bulan 18 hari, durasi waktu hidup yang sudah saya jalani sampe sekarang. Rasanya memang sudah saatnya pindah. Pindah untuk memikirkan hal yang lebih konkrit. Karir dan Menikah. Dan hapus memori yang lama. Ini merupakan cara pribadi untuk "move on".

Ingin suatu saat ketemu satu per satu dari kalian, dengan kondisi yang masih sama. Keceriaan, sifat kekanakan yang gak (dan jangan) pernah berubah. Those are things that make all of you spesial. Really spesial, more than a woman who will be my future wife. (Sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan)

See you on top ! :)

Thank you for colouring my life.


Monday 12 January 2015

Who Am I?

وَبَرَكَاتُهُ اوَرَحْمَةُ عَلَيْكُمْ السَّلاَمُ
- وَجَّھْتُ وَجْھِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِیْفًا وَمَا أَنَا
مِنَ الْمُشْرِكِیْنَ، إِنَّ صَلاَتِيْ، وَنُسُكِيْ، وَمَحْیَايَ، وَمَمَاتِيْ لِلَّھِ رَبِّ
الْعَالَمِیْنَ، لاَ شَرِیْكَ لَھُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِیْنَ. اَللَّھُمَّ
أَنْتَ الْمَلِكُ لاَ إِلَـھَ إِلاَّ أَنْتَ. أَنْتَ رَبِّيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، ظَلَمْتُ نَفْسِيْ
وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْلِيْ ذُنُوْبِيْ جَمِیْعًا إِنَّھُ لاَ یَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ
أَنْتَ. وَاھْدِنِيْ لأَحْسَنِ اْلأَخْلاَقِ لاَ یَھْدِيْ لأَحْسَنِھَا إِلاَّ أَنْتَ،
وَاصْرِفْ عَنِّيْ سَیِّئَھَا، لاَ یَصْرِفُ عَنِّيْ سَیِّئَھَا إِلاَّ أَنْتَ، لَبَّیْكَ
ُّ لَیْسَ إِلَیْكَ، أَنَا بِكَ وَإِلَیْكَ،
وَسَعْدَیْكَ، وَالْخَیْرُ كُلُّھُ بِیَدَیْكَ، وَالشَّر
تَبَارَكْتَ وَتَعَالَیْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَیْكَ.

Aku menghadap kepada Tuhan Pencipta langit
dan bumi, dengan memegang agama yang lurus dan
aku tidak tergolong orang-orang yang musyrik.
Sesungguhnya shalat, ibadah dan hidup serta matiku
adalah untuk Allah. Tuhan seru sekalian alam, tiada
sekutu bagi-Nya, dan karena itu, aku diperintah dan
aku termasuk orang-orang muslim. Ya Allah, Engkau
adalah Raja, tiada Tuhan (yang berhak disembah)
kecuali Engkau, engkau Tuhanku dan aku adalah
hamba-Mu. Aku menganiaya diriku, aku mengakui
dosaku (yang telah kulakukan). Oleh karena itu,
ampunilah seluruh dosaku, sesungguhnya tidak akan
ada yang mengampuni dosa-dosa, kecuali Engkau.
Tunjukkan aku pada akhlak yang terbaik, tidak akan
menunjukkan kepadanya kecuali Engkau. Hindarkan
aku dari akhlak yang jahat, tidak akan ada yang bisa
menjauhkan aku daripadanya, kecuali Engkau. Aku
penuhi panggilan-Mu dengan kegembiraan, seluruh
kebaikan di kedua tangan-Mu, kejelekan tidak
dinisbahkan kepada-Mu. Aku hidup dengan
pertolongan dan rahmat-Mu, dan kepada-Mu (aku
kembali). Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi. Aku
minta ampun dan bertaubat kepada-Mu”.


Alhamdulillah segala puji kita panjatkan pada Alloh SWT yang telah memberikan rezeki yang tidak berhingga ini, yang telah memberikan kita kesempatan bersilaturahmi, saling menyambungkan kasih sayang dan semangat menuntut ilmu, yang mudah-mudahan apa yang kita perolah hari ini menjadi bekal kuat buat kita beraktifitas.

Kita mohon dengan kuat, majelis ini dijauhkan dari kehadiran syetan yang mengganggu konsentrasi dan kekhusyuan kita. 

Salawat dan Salam, kita haturkan pada Junjunan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarganya, beserta para sahabat dan orang-orang mumin yang menyertai risalahnya,semoga kita pun termasuk orang-orang yang menyertai risalahnya,amiin.

Pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba memaparkan tentang diri kita, yaitu manusia.  Apa pentingnya kita mempelajari diri kita?

Sebelum saya memaparkan tentang pertanyaan di atas, perhatikan cuplikan-cuplikan berita yang saya ambil dari beberapa website berikut ini :
Surabaya – RD, Seorang  yang membuang bayinya di toilet SMAN 12 Surabaya nyaris tidak terungkap. Pasalnya pelaku yang masih duduk di kelas X (kelas 1) ini sempat sembunyi di toilet saat mendapatkan giliran untuk diperiksa bidan yang menantinya di ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS).

Surabaya-RD, Seorang kakek berumur 76 tahun telah tega memperkosa cucunya sendiri yang baru berumur 3 tahun, perbuatan bejat ini dilakukan berulang kali di rumah korban karena rumah itu sering kosong, perbuatan ini didorong kuat karena si kakek  sering memandikan cucunya yang setiap hari ditinggal pergi bekerja oleh Ibunya.  

Indosiar.com, Tangerang ,  Seorang ibu yang tinggal dikawasan Pengarengan Raja, Kabupaten Tangerang, Rabu (08/02) kemarin, terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka parah akibat dipukul dengan balok kayu oleh anak kandungnya.
Kompas.com, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Menteri Agama Suryadharma Ali sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait pengadaan barang dan jasa haji di Kementerian Agama tahun anggaran 2012-2013.
Sekarang perhatikan gambar berikut ini :


Gambar 1.  Perkelahian antar pelajar



Gambar 2.  Remaja terjerat narkoba



Gambar 3.  Remaja sedang pesta seks bebas dan minuman keras

Apa yang Anda pikirkan dengan melihat cuplikan-cuplikan gambar di atas?  Mengapa mereka melakukan perbuatan-perbuatan di atas ? Oke, nanti yah diskusinya, perhatikan kembali gambar ini :
Ada fakta-fakta


Gambar 4.  Fakta-fakta aborsi di kalangan remaja



Gambar 5. Janin hasil aborsi



Gambar 6.  Pesta pora remaja di kehidupan malam


Gambar 7.  Prilaku hedonisme remaja putri di kota-kota besar di Indonesia

Sisi lain :




Gambar  8.  Kemiskinan rakyat


Gambar 9.  Kemiskinan Rakyat

Yang lebih mengherankan : 



Gambar 10.  Kericuhan di sidang DPR

Coba kita perhatikan satu persatu gambar di atas dan simak baik-baik cuplikan-cuplikan berita yang diberikan, apa yang Anda rasakan dan pikirkan?

Coba kita identifikasi  siapa saja pelaku yang terlibat pada gambar dan  cuplikan berita di atas.
1. Dilihat dari usia :  bayi, anak-anak, remaja, dewasa, tua (kakek-nenek)
2. Dilihat dari jenis kelamin :  perempuan dan laki-laki
3. Dilihat dari kondisi ekonomi :  kaya dan miskin
4. Dilihat dari wilayah tempat tinggal  : kota pinggiran, desa dan kota  
5. Dilihat dari status masyarakat : kaum terbelakang, terpelajar dan intelektual (elite politik)

Coba renungkan mengapa banyak manusia yang terjebak dengan perbuatan yang hina? Apakah mereka tidak menyadari bahwa yang mereka lakukan itu telah menghinakan dirinya? Apakah mereka tidak tahu mana perbuatan hina dan mana perbuatan terpuji?

Coba bayangkan, apa para gadis remaja remaja yang menari di atas panggung dengan pakaian seronok tidak risih auratnya dilihat oleh laki-laki yang bukan muhrimnya? Tahu tidak mereka, bahwa Alloh melarang wanita memperlihatkan auratnya pada orang lain yang bukan muhrimnya? Tahu tidak mereka bahwa mereka sudah menghinakan dirinya untuk kepuasan napsu mereka?

Coba renungkan lagi, mengapa ada seorang kakek yang masih bergejolak hasrat seksualnya hanya gara-gara sering melihat aurat anak perempuan yang masih kecil? Lalu ketika si kakek tersebut melampiaskan hasratnya, apa dia tidak ingat bahwa itu cucunya? Dimana rasa iba dia, dimana rasa malu dia atau rasa takut kalau ketahuan sama orang lain? 

Coba pikirkan, mengapa ada seorang anak yang tega membunuh ibu kandungnya? Tidakkah dia ingat bahwa ibu kandungnya sudah susah payah mengandung dia selama 9 bulan, bahwa ibunya sudah mempertaruhkan nyawanya ketika melahirkan dia? Sudah berusaha dengan sekuat tenaga membesarkan dia?  Apa yang ada di benak anak itu ketika dia menghujamkan pukulan bertubi-tubi ke badan ibunya, ibunya menjerit kesakitan sampai meregang nyawanya? Dimana rasa iba, rasa hormat, rasa balas budi atau rasa takut dosa?

Yang anehnya lagi, manusia zaman sekarang tidak hanya yang muda, yang tua pun bahkan yang intelektualnya tinggi pun gampang terpancing emosi ketika ada hal/kejadian  yang tidak sesuai dengan keinginannya? Seperti sikap dan prilaku anggota dewan perwakilan rakyat yang sering ricuh hanya gara-gara berbeda pendapat . 

Pernah tidak mereka berfikir akibat dari sebuah perbuatan? Dan akibat itu akan kembali pada dirinya? 

Ini kenyataan yang dihadapi saat  ini, sedikit sekali manusia yang mau berpikir sehat, berpikir sejenak tentang manfaat atau kerugian dari apa yang akan diperbuatnya sebelum dia berbuat, mengapa mereka bisa begitu?    Siapa yang salah? 

Apakah yang menciptakan kita yaitu Alloh SWT salah menciptakan sehingga manusia menjadi begini?

Salah besar !!! justru Alloh SWT menciptakan manusia itu agar menjadi mulia, coba simak pernyataan Alloh SWT tentang hal ini : 

۞وَلَقَدۡ كَرَّمۡنَا بَنِيٓ ءَادَمَ وَحَمَلۡنَٰهُمۡ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ وَرَزَقۡنَٰهُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَفَضَّلۡنَٰهُمۡ عَلَىٰ كَثِيرٖ مِّمَّنۡ خَلَقۡنَا تَفۡضِيلٗا ٧٠ 

QS. 17 : 70. Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.

Alloh SWT menciptakan manusia dari sejak Adam sampai manusia akhir zaman nanti, tujuannnya adalah untuk memuliakan manusia.  Secara fisik, manusia jauh lebih baik dari makhluk ciptaan Alloh yang lain bahkan paling sempurna, berikut pernyataan Alloh tentang hal itu :

لَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ فِيٓ أَحۡسَنِ تَقۡوِيمٖ ٤ 

QS. 95 : 4. sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya

Tapi mengapa manusia yang diberi fisik yang sempurna oleh Alloh bisa berprilaku seperti binatang? Mereka membunuh atau terbunuh, mereka menindas atau ditindas, mereka bisa bebas melampiaskan hawa napsunya ketika dOrongan hawa napsu itu kuat mendorong dirinya?

Coba perhatikan gambar berikut ini : 




Gambar 11.  Aksi mangsa memangsa di kehidupan binatang

Atau yang ini :



Gambar 12.  Aksi mangsa memangsa di kehidupan binatang

Tidak sedikit manusia di bumi ini yang menghinakan dirinya dengan prilakunya, padahal Alloh SWT yang telah menciptakan manusia justru menciptakan manusia untuk membuat manusia menjadi mulia bukan menjadi hina karena perbuatannya.   Ada tidak sebetulnya peperangan bathin dalam diri manusia ketika akan berbuat sesuatu yang menurut norma  agama atau adat istiadat bahwa perbuatan salah? Ada tidak sebetulnya potensi berfikir, potensi penolakan atau semacam sensor pada diri manusia sehingga bisa memilah milah mana perbuatan salah mana perbuatan benar walaupun standar benar atau salahnya itu masih berdasarkan kebenaran menurut adat atau kebiasaan dalam suatu masyarakat? 

Adalah Alloh SWT telah menciptakan akal untuk manusia, akal ini merupakan modal manusia untuk mengetahui baik tidaknya suatu perbuatan.  Akal adalah kemampuan manusia untuk berfikir, memahami, menganalisis dan mengingat berbagai informasi yang masuk pada manusia yang sesuai dengan hukum alam, yang artinya manusia akan mampu memikirkan, menganalisis dan memahami kejadian-kejadian atau segala sesuatu yang terukur logika berfikir dirinya (atau yang disebut sesuai dengan hukum alam.  Sebagai contoh, manusia akan mampu berpikir bahwa motor dan mobil tidak akan ada dengan sendirinya, akan tetapi ada yang merancang, mendesain dan membuatnya.  Tapi ketika ada informasi bahwa Nabi Musa bisa mengubah tongkat menjadi ular, akal akan menolak pernyataan ini, karena diluar hukum alam.  Originalnya akal pemberian Alloh ini adalah bahwa akal manusia mampu membedakan mana perbuatan salah mana perbuatan benar, mana perbuatan terpuji dan mana perbuatan tidak terpuji.  Akal original ini akan sempurna bekerja ketika manusia memasuki usia aqil baligh, sehingga sering sekali kita mendengar istilah bahwa anak-anak itu belum sempurna akalnya, sempurna disini karena akal tersebut belum bisa membedakan mana yang benar mana yang salah. Akan tetapi pada kenyataannya setelah manusia diperjalankan hidup di dunia, akal ini sangat dipengaruhi oleh usia, pengalaman, latar belakang pendidikan  formal maupun non formal. Dan kenyataan lagi bahwa akal manusia bekerja sangat bergantung pada masuknya informasi pada manusia melalui pendengaran (Sama’), penglihatan (bashor) dan mata hati (af’idah).  

Potensi akal tidak diberikan Alloh SWT pada binatang, inilah sebetulnya salah satu yang membuat manusia kedudukannya lebih tinggi dibandingkan binatang.  Salah satu komponen akal adalah insting.  Binatang hanya diberi insting, insting ini bekerja statis atau tidak berubah secara waktu.  

Sebagai contoh, anjing akan menyalak ketika melihat manusia baik yang dikenal atau pun tidak, untuk memindahkan telur buaya induk buaya akan memasukan telur-telur tersebut ke dalam mulutnya lalu dipindahkan ke tempat dimana telur tersebut bisa menetas, begitu terus-menerus insting ini tidak berubah.  Seekor buaya tentunya tidak akan meminta bantuan buaya lain untuk memindahkan telur-telur bakal calon anaknya.  Contoh lain, tikus tidak akan tahu bahwa gelas plastik itu adalah alat untuk minum atau sabun mandi itu adalah untuk membersihkan badan, jadi jangan heran kalo ada tikus memakan sabun atau menggerogoti gelas plastik.  Insting yang diberikan Alloh kepada setiap binatang tentunya berbeda.  Potensi akal lebih tinggi kedudukannya dibanding insting, dengan akal manusia bisa berfikir, bisa merencanakan sesuatu, bisa merancang strategi hidup, bisa bersiasat, bisa berprestasi dan lain-lain.  Kemampuan manusia itu senantiasa dinamis, hari ini kemampuannya begini, besok bisa berubah berkembang.  Itulah hasil kerja akal pada manusia yang senantiasa bisa belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya.  

Ketika manusia akan melakukan suatu perbuatan tidak terpuji, yaitu perbuatan-perbuatan yang dibenci atau tidak lazim di suatu masyarakat tertentu, pasti ada awal dimana manusia itu menerima sensor baik tidaknya, manfaat tidak manfaat, membahagiakan atau  mencelakakan, karena pada dasarnya di dalam diri manusia ada potensi mengikuti atau tidak mengikuti yang dalam istilah Al Qur’an kefajiran (ingkar) atau ketakwaan.  Ilham kefajiran dan ketakwaan ini dinamakan potensi internal manusia.  Coba kita lihat ayat berikut ini :


َأَلۡهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقۡوَىٰهَا ٨ 

QS. 91 : 8. maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya

Pasti dari semua perbuatan yang sudah terbiasa dilakukan, ada awal penetapan yang berat.  Pasti ada perang bathin, akan tetapi manusia yang menuruti hawa nafsunya akan mengambil potensi ingkar sebagai keputusan dalam berbuat.  Pertama kali berbuat mungkin motifnya adalah mencoba tanpa berpikir ke depan, bisa jadi penyebabnya karena ada kesempatan, ketika manusia itu melakukan perbuatan tidak terpuji satu kali, manusia tersebut menemukan keasyikan lalu berikutnya mencoba lagi, berikutnya sudah mulai ada dorongan untuk melakukan lagi sehingga akhirnya menjadi biasa bahkan ketagihan, apalagi ketika ada alat pendukung atau pihak lain yang mendukung bahkan lingkungan pendukung.  Dorongan-dorongan yang muncul pada manusia untuk berbuat tidak terpuji ini lazim dinamakan hawa nafsu.  Dengan dorongan ini terus menerus diikuti oleh manusia, tanpa disadari manusia tersebut sudah menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, hal ini sesuai dengan pernyataan Alloh berikut ini :


أَرَءَيۡتَ مَنِ ٱتَّخَذَ إِلَٰهَهُۥ هَوَىٰهُ أَفَأَنتَ تَكُونُ عَلَيۡهِ وَكِيلًا ٤٣ 

QS. 25 : 43. Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?

Jangan kaget dengan kata sebagai tuhannya, kata ini diambil sebagai gambaran bahwa betapa manusia yang berbuat dosa terus menerus tunduk kepada hawa nafsunya walaupun secara akal dia tahu bahwa perbuatan itu salah.   

Alloh menjuluki manusia yang menuhankan hawa nafsu ini sebagai binatang ternak bahkan lebih buruk lagi, seperti bisa kita lihat di QS. 25 : 44. 


أَمۡ تَحۡسَبُ أَنَّ أَكۡثَرَهُمۡ يَسۡمَعُونَ أَوۡ يَعۡقِلُونَۚ إِنۡ هُمۡ إِلَّا كَٱلۡأَنۡعَٰمِ بَلۡ هُمۡ أَضَلُّ سَبِيلًا ٤٤ 

QS. 25 : 44. atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)


Dikutip dari [Aqidah Islamiyyah, KH. Choer Affandi, hal. 12], bahwa inti kemuliaan manusia adalah akalnya.  Dalam hal ini Islam mengharamkan setiap yang memabukkan, seperti minuman keras, narkotika, berjudi dan sebagainya yang merusak akal.  Ketika potensi akal digunakan, akan berkembang di masyarakat manusia adat istiadat, kebudayaan, kesenian dan aturan-aturan hidup manusia.  Sebagai contoh hasil kerja akal adalah adanya hubungan antara rasa kenyang dengan adanya yang dimakan, adanya hubungan antara selimut dengan tidak adanya rasa dingin.  Contoh lain adalah terlihat luka karena teriris pisau, luka bakar karena api,  rasa manis ditujukan kepada gula, rasa asin ditujukan pada garam, adanya harum pada parfum dan lain-lain.  

Seperti sudah dijelaskan di bagian sebelumnya, bahwa akal bekerja sesuai dengan hukum alam,  “akal saya tidak mengerti mengapa ada yang dibakar tidak hangus”,  sehingga peristiwa Nabi Ibrahim dibakar oleh Raja Namruj tidak apa-apa atau tidak hangus bahkan tetap dingin tidaklah masuk akal manusia.  Akal akan menolak kejadian tersebut.  Oleh karena itu, Alloh memberikan potensi lain yang kedudukannya lebih tinggi daripada akal, yang dengan potensi ini manusia bisa memahami kehidupan yang sebenarnya seperti versi yang menciptakannya, yaitu Alloh.  Potensi ini akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya.

Akhwat dan ikhwan yang dimuliakan Alloh, mudah-mudahan pembahasan ini bisa membukakan sedikit demi sedikit informasi tentang diri kita manusia.  Bahwa kita punya akal dan dengan akal ini akan kita gunakan untuk menuntun kita dalam berbuat, agar kita tidak celaka dan diterima baik di masyarakat.  

Ya Alloh yang telah menciptakan  akal, Ya Alloh yang menganugerahkan akal pada kami, tuntunlah kami dalam kehidupan ini, jauhkan kami dari kecenderungan pada hawahu kami sekalipun kesempatan terbentang luas dihadapan kami, jadikanlah kami sebagai orang-orang yang bersyukur pada anugerah akal ini, amiin.....

Saturday 10 January 2015

Words of Introspection

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 


Beberapa kumpulan kata dan potongan ayat-ayat suci Al- Qur'an yang insyaallah bisa memotivasi diri sendiri dan pembaca. Alhamdulillah sempat terdokumentasi di buku catatan sejak masih berkuliah semester 4. Semoga bermanfaat, menjadi seorang muslim yang seutuhnya :)



"Sesungguhnya kualitas manusia tidak ditentukan dari intelegensi, akademik ataupun kemampuan verbalnya. Tetapi amal soleh yang pernah dilakukan selama di dunialah yang menjadi tabungan di akhirat kelak."

"Jangan duniawi, ingat akhirat! Karena sesungguhnya kehidupan yang sebenarnya baru akan dimulai setelah kita dimatikan oleh rabb kita."

"Dan sesungguhnya kami jadikan untuk isi neraka jahanam, kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dam mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah, orang-orang yang lalai."  (QS. 7 : 19)


"Sesungguhnya binatang (mahluk yang seburuk-buruknya pada sisi Allah) ialah orang-orang yang pekak dan bisu yang tidak mengerti apa-apa pun" (QS 8 : 22)

"Hasil adalah hak prerogratif Allah Swt. Urusan kita hanya berdoa, ikhtiar dan tawakal." - HPL

"Fisik yang lemah bisa dikalahkan oleh jiwa yang kuat dan hati yang ikhlas" - HPL

"Panik tidak akan menyelesaikan masalah. Kerjakan, lalu tawakal." - HPL

"Jika manusia setiap harinya keluar dari rumahnya, lalu mencari urusan-urusan yeng berkaitan dengan pemenuhan perut, maka ia ibarat binatang ternak. Coba perhatikan pekerjaan binatang ternak, setiap hari keluar dari kandang lalu mencari makan. Setelah kenyang, dia akan kembali ke kandangnya." - HPL

"Hidup itu bagaikan air mengalir, pergantian siang dan malam tidak terasa, tapi kita sendiri yang harus mempersiapkan tangan-tangan untuk mengarahkan aliran air itu pada arah yang benar." - HPL

"Manusia itu kalau sudah ingin selamat di hari akhir, ingin selamat di hari pembalasan, maka dirinya akan berupaya kuat untuk menempuh syarat-syarat dari Allah agar terhindar dari siksa Allah. Allah itu Maha Pengasih, baik manusia itu taat atau tidak, tetap diberi oleh Allah. Tetapi Allah Maha Penyayang, sifat ini hanya diberikan pada hamba-hamba-Nya yang spesial. Yakni hamba-hamba Allah yang berupaya memegang iman dan islam dalam dirinya, wujud sayangnya Allah pada hamba yang taat adalah manusia dimatikan dalam keadaan khusnul khotimah." - HPL

"Beri ruang pada jiwa kita untuk memikirkan makna hidup. Jangan sampai jiwa kita dibiarkan diisi oleh hal-hal yang tidak sedikit pun berkontribusi pada keselamatan di hari akhir. Sayangi diri kita dengan amalan-amalan yang diinginkan Allah" - HPL


"Jadikan perkuliahan sebagai sarana untuk mengabdi kepada Allah Swt." - HPL



Thursday 1 January 2015

Relevansi Terjadinya Awan Cumulonimbus dengan Ayat Al-Qur'an

Seperti yang telah kita ketahui, peristiwa hilangnya pesawat Air Asia QZ8501 dengan rute perjalanan Surabaya - Singapura hari Minggu, 28 Desember 2014 lalu menimbulkan kesedihan yang mendalam bagi rakyat Indonesia, terutama bagi keluarga korban pesawat tersebut. Bagaimana tidak, kepergian penumpang pesawat dengan masing-masing keperluan (bekerja, kuliah, belibur atau yang lainnya) malah berujung dengan berakhirnya kesempatan hidup di dunia ini. Sedikit repost dari sebuah artikel, mari kita bahas tentang musibah jatuhnya pesawat air asia. Semoga bermanfaat :)




Salah satu analisis kuat tentang penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 yang kemudian ditemukan di Perairan Pangkalan Bun adalah karena pesawat tersebut menabrak atau terjebak awan cumulonimbus.

Menurut sumber yang terlibat penyelidikan kasus jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 yang dilansir Reuters, Pesawat Airbus A320 itu melakukan manuver mendaki tajam sebelum akhirnya jatuh. Awalnya ia terbang di ketinggian 32.000 kaki (9.753 meter) dan kemudian minta izin naik ke 38.000 kaki untuk menghindari cuaca buruk.

Menurut data Pusat Meteorologi Penerbangan dan Maritim BMKG untuk keperluan evakuasi, Kamis (1/1/2015), di selat Karimata hingga Laut Jawa diperkirakan masih ada pembentukan awan Cumulonimbus (Cb). Data ini menguatkan dugaan bahwa penyebab jatuhnya AirAsia QZ8501 adalah terjebak awan cumulonimbus.

Pakar uji terbang dari FlightFocus Setyo Soekarsono mengatakan pesawat tak akan bertahan di dalam pusaran awan cumulonimbus yang sangat dingin dan bermuatan petir. Pesawat yang terjebak awan cumulonimbus akan kehilangan ketinggian dengan sangat cepat. Ia mengibaratkan pesawat di dalam awan cumulonimbus layaknya kertas yang diombang-ambing angin.

Dalam Wikipedia disebutkan awan cumulonimbus adalah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara berkelompok, atau di sepanjang front dingin di garis squall. Awan ini menciptakan petir melalui jantung awan.
Kendati jenis awan yang paling ditakuti pilot ini baru diketahui di abad modern, ternyata Al Qur’an telah mengisyaratkannya berabad-abad sebelumnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ جِبَالٍ فِيهَا مِنْ بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُ عَنْ مَنْ يَشَاءُ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصَارِ

“Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.” (QS. An Nur : 43)